📢 Selamat datang di media JURNALPAPADAAN.blogspot.com, memasuki umur media JP yang akan mendekati 4 Tahun di bulan maret 2025 nanti, media JP akan terus berupaya meningkatkan performa website dan isi konten berita maupun lainnya, untuk itu kami menerima donasi untuk membangun media ini agar lebih profesional lagi, bantuan dapat dikirim via walet dana di nomer 085822262967. Atas bantuan anda semua kami ucapkan terimakasih
Our Feeds
Admin Jurnal Papadaan

Berjumpa Wajah Kerinduan Karya Eka Yuli Andani

Berjumpa Wajah Kerinduan

Untuk: Dr. Fahruddin Faiz


Aku terbangun dalam kesunyian

Dingin yang membuat gigil

Serta harum bunga melati menyengat ketenangan

Aku menyapa jendela segera menyegarkan pagi

Melepas kerinduan bersama tuhan


Matahari datang menyapa bumi

Kulihat wajah sendu di depanku

Matanya terukir keikhlasan dan

Tangannya menggetarkan syukur


Hari ini kutemui wajah kerinduan yang

Sepanjang malam sepanjang pagi

Hanya bisa kudengar suaranya di balik layar

Kini, kujabat tangan penuh kemuliaan

Kupandangi wajah penuh kedamaian

Dan kudengar pitutur luhurnya


Hari keajaiban memeluk sukmaku

Mengaalirkan rasa takdzim

Hingga lima dzikir terus aku racik

Sembari merenungkan cinta pemilik rindu


Purwokerto, Februari 2020


Istana Dawet Ayu


Aku tegaskan pada alam

Biarlah kemarau mengeringkan aroma

Pada nyala sekuntum mawar berduri

Di tepian danau itu

Dan hanya menyisakan setetes embun

Menetes melegakan puncak kawah sileri


Tekadku tetap membakar luka

Dalam pangkuan kilat cahaya yang

Menembus celah daun asri

Merasakan hangatnya percikan telaga warna

Pun hijaunya jantung bumi di sela jemari


Namun alam tetap kekang

Melarang aku nikmati pesonanya

Ketika tanah sekejap membasah


Purwokerto, November 2020


Gadis dan Senja


Gadis bergaun sutra telah berkemas

Menanti senja di langit yang jingga

Ia mencari mahkota duri yang

Sempat tertanam di taman hatinya


Gadis itu mengulurkan tangan

Memetik tangkainya

Namun, tinggallah duri yang melukai tubuhnya

Sebab ia telah pergi

Bersama angin

Dan jatuh pada tanah keheningan


Tanjungtirta, November 2020


Muasal Dendam


Aku masih teringat

Ketika kita menari bersama di bawah hujan

Berlari riang menghempaskan tawa dan

Meneriakkan setiap luka


Lalu kau terjatuh di atas batu kerikil

Tepat langit bergemuruh

Hingga mulutmu bungkam menahan sakitnya


Kau bawa aku ke hadapan orang tuamu

Kau susun sekenario menjadi sandiwara indah

Seakan aku yang mengalirkan darah pada lutut mungilmu


Kau katakan pada mereka

Bahwa hujan dan langit telah membantuku

Menumpahkan geram pada tubuh

Hingga kau tersungkur


Saat itu aku hanya bisa tertunduk diam

Menghela nafas panjang

Sambil menulis perkataanmu di ingatanku


Sembir, 2020




BIODATA PENULIS


Eka Yuli Andani, kelahiran Klaten. Alamat di Desa Tanjungtirta Rt 03/02, Punggelan, Banjarnegara. Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam dan bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto. Penulis pernah menjadi kontributor antologi puisi “Menenun Rinai Hujan” bersama Eyang Sapardi Djoko Damono. Bisa disapa melalui Fb: Eka Yuliandani.



Editor : Ahmad Riyan Nailanie, S.Pd.

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »