![]() |
| Guru SDN 2 Sepunggur, Elsi Desiyanti (Kiri), piagam elektronik Mencion De Honor (kanan) dalam lomba puisi internasional yang diadakan Komunitas UMPPL secara online tahun 2020 | Foto Jurnal Papadaan |
JURNALPAPADAAN.COM, TANAH BUMBU -Meski disela rutinitas yang padat, hobi bukanlah sebuah halangan agar produktif melahirkan karya-karya terbaik.
Begitulah yang dilakukan Elsi Desiyanti, guru yang kerap disapa EL. Meski bekerja sebagai seorang guru SDN 2 Sepunggur, itu tidak menjadi halangan dirinya untuk berkarya.
Dikonfirmasi dikediamannya, EL mengatakan bahwa dia suka menulis sejak tahun 2006 semenjak diangkat menjadi ASN.
"Mulai melirik dunia kepenulisan dari tahun 2006, namun mulai fokus menulis tahun 2020," ujarnya kepada Jurnal Papadaan.
Motivasi EL tertarik dengan dunia kepenulisan khususnya genre sastra puisi karena didalamnya ada banyak hal yang bisa dia ungkapkan.
Tentu saja itu bukan hal yang mudah karena berada diluar dari profesi. Namun berkat keuletan dan bimbingan dari rekan-tekan senior penulis, akhirnya EL berhasil menciptakan karya-karya terbaiknya.
"Walau masih penulis amatir, saya akan terus belajar dan membuktikan bahwa karya saya layak dipublikasikan," pungkasnya.
Tercatat, EL banyak mengikuti perlombaan menulis puisi yang sebagian dari karya-karya puisinya berhasil mendapatkan penghargaan dari penyair terbaik, penulis terbaik, dan puisi terfavorit.
Salah satu karyanya yang termuat dalam antologi kumpulan puisi berjudul Cinta Sekuntum Bunga, Stay in My Heart, When You're Gone, Rasa yang Memikat, Luka yang menyekat, Beautiful Night dan Love in Silence and Memories.
Ditahun 2020 tadi, EL membuat semua orang tercengang, karena salah satu karyanya diikutsertakan dalam lomba cipta puisi Internasional bertema "Penghapusan Kekerasan Terhadap Wanita" yang diadakan Komunitas UMPPL (Union Mundial De Poetas Por La Paz Y La Libertad) di Negara Italia untuk perdamaian Negara Palestina.
Alhasil salah satu puisinya yang berjudul Manos Del Cielo berhasil mendapatkan kategori penghargaan berkelas Mencion De Honor.
"Alhamdulillah, ini merupakan suatu kebanggaan, meski sering gagal di kandang sendiri, salah satu puisi saya diakui dunia internasional" terangnya.
Walau telah mencapai penghargaan go internasional, EL tidak akan berhenti untuk belajar dan berkarya, rencananya di tahun 2021 ini dia akan menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi karya tunggal.
Editor : Ryn/Jp


2 Post a Comment
Write Post a CommentSelamat buat bu El, semoga terus berkembang dan sukses
ReplyTerima kasih Bp
Reply