Foto ilustrasi puisi diambil dari situs pixabay.com tanpa hak cipta
(Sebuah puisi yang terinspirasi dari karya WS. Rendra dengan judul puisinya gugur)
Malam ini jiwaku tertelan syair gugur karya maestro legenda yang menasbihkan dirinya sebagai burung merak
ia kibarkan ekornya membias pelangi di langit Kurawan
ia kepakkan sayapnya menutupi awan
ia kicaukan suara-suara merdu yang menggetarkan seluruh raga
gugur bukan berarti mati
raga ini berlumur darah
jiwa ini menelan angin syurga
lihatlah,
tanahku tergusur
rakyatku dibantai
aku tak gentar
satu peluru terakhir menembus dadaku
aku belum mati
nafasku masih mekar harum
semerbak bunga melati di ujung taman kerinduan
dan Tuhan mendekap tubuhku erat
allahu akbar
dor...dor...dor
peluru melesat ke otakku
aku belum mati
hanya jiwaku yang pergi
dalam keheningan
dan cahaya putih
menyambutnya dalam kedamaian
gugurlah ia sebagai pahlawan
Tanah Bumbu, 21/12/2021
Tentang Penulis:
Ahmad Riyan Nailanie dengan nama pena Nayla AR merupakan sastrawan asal Kabupaten Tanah Bumbu yang banyak memiliki prestasi di dunia kesusastraan dan peraih penghargaan puisi Internasional tahun 2020. Bang Riyan yang sering disapa akrab, juga seorang guru bahasa dan sastra di SMPN 2 Kusan Hulu, seorang guru dan juga penulis aktif memang jarang dimiliki orang lain.
Kemampuannya yang multitalenta sering membuat orang terbius oleh segala diksi-diksi yang lahir dari penanya. Kiprahnya di dunia kepenulisan semenjak tahun 2011 sudah banyak karyanya yang di publikasikan di loker karya, blog, maupun media online lainnya.
Sekarang Riyan sedang aktif di media online personalnya berbasis blog media pemberitaan, opini, artikel, puisi, dan cerpen. Riyan juga merupakan lulusan wartawan LPWI yang aktif membangun media pers sendiri.
Penulis bisa dihubungi melalui email aktif di riyannailanieahmad@gmail.com dan nomer handphone 081257725367

1 Post a Comment:
Write Post a CommentMantap jiwa
Reply