📢 Selamat datang di media JURNALPAPADAAN.blogspot.com, memasuki umur media JP yang akan mendekati 4 Tahun di bulan maret 2025 nanti, media JP akan terus berupaya meningkatkan performa website dan isi konten berita maupun lainnya, untuk itu kami menerima donasi untuk membangun media ini agar lebih profesional lagi, bantuan dapat dikirim via walet dana di nomer 085822262967. Atas bantuan anda semua kami ucapkan terimakasih
Our Feeds
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Redaksi Jurnal Papadaan

SMP Negeri 2 Kusan Hulu Peringati HPSN 2025 dengan Senam dan Aksi Bersih Lingkungan

Kusan Hulu, 25/02 – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, SMP Negeri 2 Kusan Hulu menggelar serangkaian kegiatan bertema lingkungan dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”. Acara ini diawali dengan senam bersama pada pukul 07.30 WITA, diikuti dengan aksi bersih-bersih di lingkungan sekolah, sekitar sekolah, dan Taman Tamara di Kecamatan Teluk Kepayang.


Kegiatan ini juga melibatkan aparat desa Teluk Kepayang, seluruh staf Kecamatan Teluk Kepayang, serta siswa SD setempat, yang bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar Taman Tamara dan lapangan sepak bola Desa Teluk Kepayang.

Kepala SMP Negeri 2 Kusan Hulu, Sri Supadmi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran siswa dan masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap siswa dan masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga kebersihan serta pemanfaatan sampah agar lebih bernilai,” ujarnya.

Setelah senam pagi, seluruh peserta dikelompokkan untuk memulai aksi bersih-bersih di lingkungan sekolah. Mereka memungut sampah, menyapu halaman, serta memilah sampah organik dan anorganik. Semangat kebersamaan tampak dari antusiasme siswa dan masyarakat dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Selanjutnya, rombongan bergerak ke Taman Tamara dan lapangan sepak bola Desa Teluk Kepayang. Bersama aparat desa dan staf kecamatan, mereka membersihkan area hijau, mengumpulkan sampah plastik, serta menata kembali tanaman dan fasilitas taman.

Wakil Kepala Sekolah, Didi Hamsari, menegaskan bahwa aksi ini sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata, yang berfokus pada pendidikan berbasis lingkungan. “Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya sadar akan pentingnya kebersihan, tetapi juga memiliki peran aktif dalam menjaga lingkungan sekitarnya,” katanya.


Selain aksi bersih-bersih, siswa juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah, termasuk cara menjaga lingkungan tetap bersih, memanfaatkan sampah, serta mendaur ulang sampah agar dapat bernilai guna.

Salah satu siswa, Erwin Azzam dari kelas IX, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga baginya. “Saya jadi lebih paham bahwa menjaga kebersihan itu bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi tanggung jawab kita semua. Mulai sekarang, saya akan lebih peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah,” ujarnya.


Setelah sampah dipilah dan ditimbang, petugas kebersihan desa dan pengepul bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengambil dan mengelola sampah tersebut sesuai dengan prinsip daur ulang dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMP Negeri 2 Kusan Hulu bersama aparat desa dan masyarakat berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. Kolaborasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dan komunitas sekitar untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.

Reporter: Ryn/JP


Redaksi Jurnal Papadaan

Meriah! Gelar Karya P5 SMPN 2 Kusan Hulu Pamerkan Kreativitas dan Kearifan Lokal

Kusan Hulu, 22/02 – SMP Negeri 2 Kusan Hulu sukses menggelar Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan penuh semangat dan antusiasme.

Acara yang berlangsung di halaman sekolah ini menampilkan berbagai hasil karya inovatif siswa sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam aspek Kewirausahaan, Bhinneka Tunggal Ika, dan Gaya Hidup Berkelanjutan.


Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah, guru, serta siswa yang berpartisipasi aktif dalam mendukung dan mengapresiasi kreativitas satu sama lain. Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 2 Kusan Hulu, Sri Supadmi, menyampaikan bahwa Gelar Karya P5 ini menjadi wadah bagi siswa untuk menampilkan hasil pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka jalankan dengan penuh dedikasi.  

"Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif yang sangat dibutuhkan di era modern. Kami bangga melihat karya-karya luar biasa yang mereka hasilkan, ujar Sri Supadmi.  

Beragam karya dipamerkan dalam acara ini. Dari segi kearifan lokal, siswa menampilkan tarian kreasi Dayak dan Japin sebagai bentuk pelestarian budaya. Dalam aspek kewirausahaan, mereka menyajikan aneka makanan dan minuman inovatif seperti olahan berbahan dasar jeli, dimsum, pentol, jagung/jasuke, coklat rol, tela-tela, pangsit kumer, ayam katsu, dan lain-lain.  


Konsep Bhinneka Tunggal Ika pun tercermin melalui keberagaman pakaian adat yang dikenakan siswa, menunjukkan kebersamaan dari berbagai agama dan suku. Sementara itu, prinsip Gaya Hidup Berkelanjutan diwujudkan dalam berbagai karya berbasis daur ulang, seperti ecobrik, bunga dari sedotan, tempat tisu, celengan, pigura, hiasan dinding, serta miniatur rumah adat yang dibuat dari stik es krim dan kardus bekas.  

Selain pameran hasil karya, acara ini juga menampilkan kreativitas siswa dalam berbagai bidang, seperti pencak silat, pembacaan puisi, tari, menyanyi, prolog, storytelling, hingga seni merias wajah. Pameran literasi juga turut menjadi sorotan, menampilkan hasil karya tulis siswa, guru, dan kepala sekolah. Sementara itu, hasta karya berupa kain sasirangan, gantungan kunci, bakul, tas, dan dompet dari bahan sintetis serta sedotan memperkaya koleksi yang dipamerkan. Semua karya ditampilkan per kelas dengan dokumentasi berbentuk buku laporan, pigura, serta media mading.


Setelah suksesnya acara ini, pihak sekolah berencana untuk mengevaluasi hasil pagelaran melalui rapat guna meningkatkan kualitas kegiatan di masa mendatang. Ke depan, Gelar Karya P5 SMP Negeri 2 Kusan Hulu akan ditingkatkan ke skala yang lebih besar dengan mengundang berbagai instansi, dewan, serta wartawan, sehingga lebih banyak pihak dapat mengapresiasi dan mendukung inovasi serta kreativitas siswa.  

(Reporter: Ryn/JP)



Redaksi Jurnal Papadaan

Rapat Pleno Program Kerja Perdana: PGRI Cabang Kusan Hulu Ingin Cetak Kader Guru Berprestasi

Koordinator ULWK Kusan Hulu, Subarno nampak dari depan (kiri), disamping (kanan) Mahludin (Kasi Pemas Kessos) bersama Yusmiadi Ketua PGRI Kusan Hulu dalam acara rapat pleno program kerja PGRI cabang Kusan Hulu, Selasa (16/3) | Foto Sry/Jp

JURNALPAPADAAN.COM, KUSAN HULU -Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu agendakan rapat pleno mengenai Program Kerja Periode XXII Masa Bakti 2020-2025 pada hari Selasa (16/3), pagi bertempat di SDN Wonorejo.

Camat Kusan Hulu yang diwakilkan oleh Mahludin (Kasi Pemas Kessos) mengatakan selalu mendukung semua program kerja PGRI Cabang Kusan Hulu dan berharap semua anggota pengurus selalu solid.

"Semoga semua guru-guru yang tergabung dipengurusan PGRI Cabang ini dapat solid dan bekerjasama kedepannya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Kordinator ULWK Kusan Hulu, Subarno mengatakan bahwa semua program PGRI sangat di dukung penuh oleh ULWK Kusan Hulu.

"Kami sangat mendukung segala program PGRI, Semoga kedepannya PGRI Cabang Kusan Hulu khususnya dapat mencetak kader-kader guru yang berprestasi," ujar Subarno dalam sambutannya.

Ketua PGRI Cabang Kusan Hulu, Yusmiadi juga mengatakan bahwa tujuan dari rapat pleno program kerja ini untuk menyepakati program yang sudah diusung pengurus inti agar dapat dijalankan bersama.

"Jadi kami ingin masukan dan saran kepada semua pengurus, guru dan kepala sekolah agar kedepannya program kerja ini dapat benar-benar direalisasikan," ungkapnya.

Selain itu Wakil Sekretaris PGRI Cabang Kusan Hulu, Ahmad Surya Fanie juga menambahkan bahwa prioritas utama program kerja PGRI ini dampaknya bisa  langsung dirasakan semua guru di Kecamatan Kusan Hulu.

"Kami berharap walaupun program kerja ini sedikit namun dampaknya langsung bisa dirasakan semua guru, seperti tindak lanjut bimtek, pelatihan artikel dan berbagai lomba nantinya," pungkas Surya kepada Jurnal Papadaan.

"Ini tentu bukan semata-mata tugas dari pengurus inti saja namun juga menjadi tanggung jawab semua anggota bidang sesuai dengan tupoksi serta dukungan penuh dari seluruh anggota PGRI Cabang Kusan Hulu, baik itu dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat," tambahnya.

Editor : Ryn/Jp
 

Redaksi Jurnal Papadaan

Persiapkan Akreditasi Sekolah: Kepsek SMPN 2 Kusan Hulu Harapkan Peningkatan Nilai Akreditasi Tahun Ini

 

Pengawas sekolah SMPN 2 Kusan Hulu Subarno (sebelah kiri) nampak dari depan, (sebelah kanan) pengawas Disdikbud Simpang Empat Batulicin yang juga pernah menjadi tim asesor akreditasi sekolah, di samping kanannya Kepala Sekolah SMPN 2 Kusan Hulu Sri Supadmi dalam kegiatan rapat internal persiapan akreditasi sekolah, Kamis (04/3) di SMPN 2 Kusan Hulu | Foto Jurnal Papadaan

JURNALPAPADAAN.COM, KUSAN HULU - Ingin tingkatkan nilai akreditasi sekolahnya, Sri Supadmi kepala sekolah SMPN 2 Kusan Hulu bersama semua dewan guru dan tata usaha siapkan sejak dini kelengkapan dokumen penting yang terbagi dari empat standar, Kamis (04/3) tadi melalui rapat internal persiapan akreditasi sekolah.

Dari empat standar itu Sri Supadmi kepala sekolah SMPN 2 Kusan Hulu membentuk tim koordinator dari empat standar akreditasi sekolah di antaranya, standar mutu lulusan, standar proses, standar mutu guru dan manajemen sekolah.

Tujuan dari persiapan awal ini agar kedepannya semua dokumen yang dinilai oleh tim asesor akreditasi lengkap dan nilainya sesuai yang diharapkan.

"Sejauh ini saya dan para dewan guru serta tata usaha sekolah telah mempersiapkan dan membentuk empat koordinator tim standar persiapan akreditasi dari jauh hari," ujar Sri Supadmi kepada Jurnal Papadaan.

"Nilai akreditasi tahun lalu masih sangat rendah, saya berharap tahun ini nilai akreditasi SMPN 2 Kusan Hulu dapat meningkat dari sebelumnya," pungkasnya.
Tim standar persiapan akreditasi SMPN 2 Kusan Hulu yang terdiri dari semua guru dan staf tata usaha mengikuti kegiatan bimbingan teknis dari pengawas sekolah  SMPN 2 Kusan Hulu dan pengawas sekolah Disdikbud Simpang Empat, Kamis (04/3) | Foto Jurnal Papadaan

Pengawas SMPN 2 Kusan Hulu, Subarno yang juga berhardir dalam rapat internal persiapan akreditasi SMPN 2 Kusan Hulu mengatakan bahwa selain melengkapi dokumen penting, semua tim standar yang sudah dibentuk harus benar-benar serius bekerjasama dalam melengkapi bukti fisik yang menjadi penilaian akreditasi dari tiga tahun terakhir.

"Semua rekan-rekan guru harus tetap semangat dalam melengkapi dokumen fisik dan minimal harus memiliki target empat poin dalam masing-masing standar," ujar Subarno dalam sambutannya.

"Apapun kendala teknis rekan-rekan guru sekalian, saya berharap kerjasamanya demi suksesnya akreditasi ini dan kami sebagai pengawas sekolah selalu siap kapanpun memberikan bimbingan," ujarnya.

Suwandi, pengawas senior dari Simpang Empat Batulicin yang juga pernah menjadi tim asesor akreditasi sekolah turut diundang sebagai pemateri dalam persiapan akreditasi SMPN 2 Kusan Hulu.

"Yang terpenting rekan-rekan guru semua dalam penilaian akreditasi itu adalah bukti fisiknya harus ada," ungkap Suwandi kepada semua dewan guru SMPN 2 Kusan Hulu saat menyampaikan materinya.

"Mengingat pentingnya semua standar, tidak kalah pentingnya administrasi semua guru yang juga berpengaruh dalam penilaian akreditasi nanti," bebernya.

Semua dewan guru dan tata usaha yang tergabung dalam tim standar persiapan akreditasi sekolah sangat antusias dalam mengikuti bimbingan teknis tersebut.

Sehingga semua guru dan staf tata usaha berharap nilai akreditasi SMPN 2 Kusan Hulu tahun ini dapat benar-benar meningkat dari sebelumnya.

Editor : Ryn/Jp









Admin Jurnal Papadaan

Nilai Pendidikan Islam dalam Film Kartun Nussa dan Rara


Nilai pendidikan Islam sebagai landasan dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup serta digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nilai itu harus diajarkan dan ditanamkan sejak kecil pada anak. Karena masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan kebiasan baik.  

Dalam mengajarkan nilai-nilai pendidikan Islam, itu semua tidak terlepas dari media yang digunakan.

Di zaman sekarang, kecanggihan teknologi sering disalahgunakan pada anak usia dini. Mereka menggunakan teknologi di media sosial hanya untuk eksis demi kepuasan  semata yang tidak ada nilai manfaat. 

Terlebih, anak zaman sekarang lebih suka bermain game (gaming), bergerombol, dan mengabaikan tugas sekolah yang ada. 

Kebanyakan orang tua sering mengeluh akibat anaknya yang tidak fokus dengan pelajaran di sekolah dan lebih menyukai main game. Padahal nilai pendidikan Islam harus orang tua berikan kepada mereka sejak usia emas (golden age). 

Untuk mengatasi keresahan orang tua dan membantu mereka dalam menanamkan nilai pendidikan Islam kepada anak, maka ditawarkan sebuah program serial animasi Nussa dan Rara atau yang dikenal dengan “Film Kartun Islami Nussa dan Rara”.

Dilansir dari Jurnal Sastra dan Bahasa, (Sumiyadi, 2019) mengatakan bahwa Nussa merupakan animasi karya Indonesia yang pernah memperoleh penghargaan tingkat Nasional, seperti Program Favorit Anak-Anak di Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2019 dan Production House Inspirasi Pemuda Indonesia di Anugerah Syiar Ramadhan 2019. 

Nussa dan Rara mengisahkan kehidupan anak kecil yang dikemas dengan keislaman. Melalui Film ini, anak-anak akan lebih cepat menyerap nilai dan menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari. Selain dikemas dengan romansa keislaman, film ini juga tidak membosankan.

Beberapa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Film Kartun Islami Nussa dan Rara adalah:

1. Episode “Dahsyatnya Basmalah”

Pada episode ini terdapat nilai pendidikan religius, berupa keyakinan kepada Allah bahwa sebelum kita melakukan kegiatan agar terhindar dari gangguan syetan maka hendaknya membaca basmalah terlebih dahulu. Selain nilai religius, terdapat nilai tanggungjawab yang diperoleh dari adegan seorang kakak (Nussa) yang menanyakan keadaan Rara pada saat jatuh dari sepeda. 

Sebagai bukti rasa bersalah karena Ia telah menyebabkan adiknya terjatuh. Episode ini diakhiri dengan kata mutiara “Awali setiap perkara dengan Basmalah, agar amal tidak terputus dari Allah SWT dan berlimpah keberkahan. Ringan dilakukan, mudah diucapkan, dan semoga pertolongan Allah SWT senantiasa kita dapatkan”.

2. Episode “Senyum Itu Sedekah”

Pada episode senyum itu sedekah, terdapat nilai pendidikan Islam yaitu peduli sosial. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan bersedekah. Selanjutnya terdapat nilai bersahabat atau komunikasi dari adegan Rara yang menghibur penghuni panti asuhan serta memamerkan senyuman kepada mereka. 

Di akhir cerita terdapat kata-kata mutiara “Yang datang dari hati, akan sampai pula ke hati. Bahagiakan saudara kita, agar Allah AWT bahagiakan kita”.

Itulah beberapa nilai-nilai pendidikan Islam dalam Film Kartun Islami Nussa dan Rara. Serial ini sangat cocok bagi orang tua yang merasa kesulitan untuk mengajarkan nilai pendidikan Islam kepada anaknya. 

Melalui media Televisi atau dapat secara langsung menonoton di Youtube serta harus mengadakan pendampingan terhadap anak. Agar si anak lebih serius untuk menangkap makna ceritanya.


Admin Jurnal Papadaan

Prosedur Uji Validitas Butir Soal dalam Evaluasi Pembelajaran

RESENSI JURNAL

PROSEDUR UJI VALIDITAS BUTIR SOAL

DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN

oleh Eka Yuli Andani


Judul Jurnal : Prosedur Uji Validitas Soal Bentuk Tes di SDN Jatake 5 Kota 

Tangerang : Jurnal Halaqah

Penulis : Ina Magdalena, dkk.

Tahun Terbit : 2020

Penerbit : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Volume : Vol. 2(3), 399-404.


Abstract

The study aims to find out how the teacher's procedure to test the validity of the form of test questions.

So far, we always see teachers only give items to students only. But we don't know what the teacher actually did before giving the item.

Most validity test are done when conducting tests and evaluating.

At SDN Jatake 5 Kota Tangerang, we conducted this study aimed to find out the procedures and how to test the items.

The study was conducted with a qualitative approach with interviews as a data collection technique.

The results of this study indicate that the teacher's procedure in testing the validity of the test forms is very significant by analyzing the items using SPSS.

But on the other hand, not all teachers test the validity of the problem because it only measures the questions through the ability of understanding during the learning process.

In conclusion: the teacher's procedure for testing the validity of the form of the test is very significant and the items are declared valid. 

Keywords : Evaluation, Validity Test, Elementary School 

Sinopsis

Jurnal ini akan meneliti uji validitas soal bentuk tes di SDN Jatake 5 Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara. 

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ada beberapa guru yang sudah menggunakan prosedur uji dan ada yang belum menggunakannya. 

Uji validitas dilakukan oleh guru untuk membedakan butir soal yang sulit, sedang, dan mudah.

Butir soal tersebut mencakup 6 aspek kemampuan yaitu menyebutkan (C1), kepemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), menghubungkan (C5), dan memutuskan sesuatu (C6) dengan tingkatan materi serta ranah kognitif sesuai jenjang.

Buti-butir soal yang telah dibuat kemudian diberikan kepada siswa yang nantinya mereka hanya menjawab benar atau salah saja. Butir soal yang telah diisi akan dikumpulkan.

Kemudian guru membuat sebuah tabel untuk mengelompokkan jumlah jawaban siswa dan mengatergorikannya menjadi soal sulit, sedang, dan mudah.

Guru yang telah mengikuti prosedur uji validitas butir soal artinya telah menguji dahulu soal yang diberikan siswa. Pengujian dilakukan menggunakan SPSS dengan teknik pengujian korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Person).

Setelah diketahui pengelompokkan butir soal, guru akan mudah untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Butir soal yang telah diketahui dan telah diuji validitasnya dengan hasil yang signifikan, maka soal tersebut telah dinyatakan valid.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dalam jurnal ini yaitu mampu memberikan informasi prosedur dalam uji validitas butir soal, sehingga sangat bermanfaat bagi guru khususnya yang akan melakukan proses penilaian terhadap siswanya.

Sedangkan kekurangannya, bahwa langkah-langkah dalam uji validitas butir soal tidak dijelaskan secara menyeluruh. Selain itu, tidak disediakan data yang konkrit. Sehingga pembaca harus mencari contoh butir-butir soal yang sesuai dengan aspek kemampuan siswa secara mandiri.

Simpulan dan Saran

Melalui jurnal ini kita dapat mengetahui bahwa untuk membuat butir-butir soal yang valid diperlukan uji validitas dengan menggunakan prosedur. Sehingga soal yang diujikan benar-benar soal yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Penelitian dalam jurnal ini dapat dikembangkan lagi khususnya terkait dengan data-data yang nyata sehingga dapat menjadi refleksi bagi pembacanya.