📢 Selamat datang di media JURNALPAPADAAN.blogspot.com, memasuki umur media JP yang akan mendekati 4 Tahun di bulan maret 2025 nanti, media JP akan terus berupaya meningkatkan performa website dan isi konten berita maupun lainnya, untuk itu kami menerima donasi untuk membangun media ini agar lebih profesional lagi, bantuan dapat dikirim via walet dana di nomer 085822262967. Atas bantuan anda semua kami ucapkan terimakasih
Our Feeds
Admin Jurnal Papadaan

Sering Gagal dalam Mengikuti Perlombaan Puisi di Negeri Sendiri, Riyan Buktikan Prestasi di Dunia Internasional

Ahmad Riyan Nailanie (kiri) menggunakan topi hitam dan kacamata, (kanan) piagam elektronik penghargaan kompetisi puisi Internasional yang diadakan Komunitas UMMPL secara online di Negara Italia pada tahun 2020 | Foto Jurnal Papadaan

JURNALPAPADAAN.COM, KUSAN HULU -Membanggakan...! Seorang guru yang jauh dari pelosok kabupaten. Ternyata memiliki segudang prestasi dan multitalenta.

Sebut saja Ahmad Riyan Nailanie atau yang akrab dipanggil Langit Sastra. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMPN 2 Kusan Hulu itu telah membuktikan prestasi yang besar di bidang sastra puisi.

Ditemui di kediamannya di Desa Binawara Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu pada Rabu (05/2) sore tadi. Riyan mengatakan bahwa dirinya menyukai dunia kepenulisan sastra sejak duduk di bangku sekolah SMA.

"Ya, saya sangat hobi menulis baik puisi dan cerpen sejak masih SMA," ujarnya kepada Jurnal Papadaan.

Pada tahun yang lalu, tepatnya tanggal 25 November 2020, Riyan mencoba mengikuti kompetisi menulis puisi internasional bertema "Penghapusan Kekerasan terhadap Wanita" yang diadakan Komunitas UMMPL (Union Mundial De Poetas Por La Paz Y La  Libertad) yang bergerak di sastra puisi untuk perdamaian Negeri Palestina.

Meskipun hanya ikut secara online, salah satu puisinya berhasil meraih penghargaan berkelas.

"Alhamdulillah tahun 2020 yang lalu, saya berhasil mendapatkan penghargaan Mencion de Honor dengan judul puisi Grados Femininos yang diadakan di Negara Italia," ungkapnya.

Tujuan mengikuti kompetisi itu Riyan hanya ingin membuktikan bahwa puisinya layak mendapatkan penghargaan, alhasil pembuktian itu terwujud dengan penghargaan yang diraihnya, walaupun di dalam negeri sendiri puisinya kerap dipandang sebelah mata.

Selain itu sang ayah, Kaslan (56 tahun) salah satu pengawas SD yang bertugas di Kecamatan Kusan Hulu juga mengungkapkan bahwa anaknya memang memiliki bakat yang tidak disangka-sangka.

"Ya, dia itu memang hobi nulis, cuman tidak disangka tulisannya ada yang lolos dan mendapatkan penghargaan internasional," terangnya.

Dalam kesempatan itu Riyan juga berharap bahwa dunia sastra dan seni yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu bisa dihidupkan kembali terkhusus untuk panggung seni teater. 

"Saya sangat ingin kegiatan panggung seni teater hidup kembali di Kabupaten Tanah Bumbu, karena saya juga salah satu penggiat seni peran," ujarnya.

Editor : Ryn/Jp
 

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »

3 Post a Comment

Write Post a Comment
Anonymous
AUTHOR
February 5, 2021 at 5:42 PM delete

Mantap,good very good !!!

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
February 5, 2021 at 5:47 PM delete

Dasar ngeri,mantap jiwa

Reply
avatar